BIMA-Mediadinamikaglobal.id || Koordinator Wilayah (Korwil) Dinas Dikbudpora Kecamatan Wawo sekaligus Ketua PGRI Kecamatan Wawo, Ismail, S.Pd, sangat menyayangkan aksi penggalangan massa disertai dengan penggeledahan yang dilakukan oleh beberapa warga di halaman SMPN 2 Wawo pada Jum,at malam kemarin (22/11/2024).
Korwil Dikbudpora Kecamatan Wawo sekaligus Ketua PGRI Kecamatan Wawo, Ismail, S. Pd |
Kini pihaknya mulai angkat bicara terkait kejadian yang sangat memilukan yang dialaminya bersama sejumlah jajaran lingkup Pengurus PGRI Kecamatan Wawo tersebut.
Ketua PGRI Kecamatan Wawo bersama beberapa pengurus saat diamankan oleh Polres Bima Kota. |
Upaya ini dilakukan untuk klarifikasi kepada awak media ini Senin setelah upacara HUT PGRI, Ismail menyampaikan bahwa keberadaan dirinya bersama Pengawas Pendidikan, Kepala Sekolah, Pegawai TU, Guru P3K dan Guru Sukarela di SMPN 2 Wawo tersebut, murni untuk mengecek dan memastikan lokasi pelaksanaan upacara HUT PGRI Tingkat Kecamatan Wawo yang dipusatkan di halaman sekolah setempat pada Senin 25 November 2024 tadi.
"Kehadiran kami di SMPN 2 Wawo ini tidak bukan dan tidak lain membahas persiapan upacara HUT PGRI, bukan membahas soal politik dan bagi-bagi uang, dan memastikan kesiapan lokasi untuk upacara HUT PGRI," Ucapnya.
Lanjutnya, Ismail mengaku, kehadiranya bersama 7 orang jajaran pengurus PGRI Kecamatan Wawo itupun bukan pada malam hari, akan tetapi dimulai sejak sore hari, dengan tujuan untuk membersihkan batu-batu kecil dan sampah lainya yang bertebaran diatas permukaan lapangan untuk kegiatan upacara hari PGRI.
"Ketika selesai melakukan pembersihan disekitar areal lapangan, lalu kami langsung melaksanakan Sholat Magrib berjama'ah di Mushola SMPN 2 Wawo serta pembahasan pemantapan acara upacara tersebut," ujarnya.
Dalam hal mempersiapkan kebutuhan serta keperluan dalam upacara HUT PGRI, maka sangat diperlukan beberapa pembahasan yang intens. Mengingat begitu pentingnya HUT PGRI tersebut, usai sholat Magrib, pihaknya bersama jajaran pengurusnya yang hadir pada saat itu melanjutkan pertemuan untuk membahas persiapan kelancaran HUT PGRI dimaksud seperti, seperti jumlah undangan dan pihak-pihak yang akan ditunjuk menjadi petugas upacara.
Disaat pembahasan tersebut lanjut Ismail, datanglah seorang Kepala MIN 4 Bima, M. Natsir yang juga termasuk salah satu pengurus PGRI, dengan membawa buah-buahan untuk persediaan makanan para tamu yang hadir dalam kegiatan upacara HUT PGRI dimaksud.
Setelah itu, M. Natsir minta ijin pamit lebih awal, karena ada telepon yang masuk dari keluarganya di Desa Raba. Beberapa saat kemudian datang lagi orang yang diutus oleh beliau dengan membawa tambahan buah-buahan.
"Semua buah-buahan dari pak Nasir ini saya suruh simpan dulu di Kulkasnya milik SMPN 2 Wawo untuk persiapan upacara HUT PGRI," imbuhnya.
Ismail yang juga Ketua PGRI Kecamatan Wawo ini sekali lagi menegaskan kepada awak media bahwa pertemuanya dengan kepala sekolah, pengawas dan guru-guru yang berlangsung mulai sore hingga malam hari di halaman SMPN 2 Wawo tersebut, tidak ada sama sekali korelasinya dengan kontestasi politik khususnya Pilkada Kabupaten Bima. Kalaupun ada tuduhan bermain politik terutama yang mengarah pada salah satu Paslon Bupati dan Wakil Bupati Bima, itu semua adalah fitnah keji yang mencoreng nama baik mereka selaku ASN.
"Kami sangat merasa dirugikan dalam tuduhan ini, kami tidak pernah melakukan rapat politik ataupun tindakan politik apapun seperti yang dituduhkan. Tapi kami berada di SMPN 2 Wawo sampai malam semata-mata dalam rangka mempersiapkan lokasi dan juga kelengkapan untuk upacara HUT PGRI tingkat Kecamatan Wawo pada hari Senin besok," pungkas Ismail.
Seperti diketahui, dalam peristiwa penggrebekan yang terjadi pada Jum,at malam tersebut, Korwil Dikbudpora bersama kepala sekolah, pengawas, guru-guru dan seorang warga berinisial S, dituduh melakukan rapat politik oleh puluhan warga yang disinyalir merupakan pendukung dari salah satu Paslon Bupati dan Wakil Bupati Bima yang berkompetisi pada Pilkada serentak 27 Nopember 2024.
Dalam peristiwa yang menggemparkan secara khusus warga Desa Raba, Kombo serta secara umum Kabupaten Bima, para pendukung calon Bupati dan Wakil Bupati Bima nomor urut 1 ini juga, mencurigai Korwil dan jajaranya sedang menyiapkan amunisi untuk melancarkan politik uang (many politic) untuk memenangkan Paslon Bupati Bima yang dikehendakinya.
Informasi yang peroleh awak Media ini, dalam penggeledahan tersebut tidak ditemukan barang bukti apapun yang berkaitan dengan rapat politik maupun uang untuk many politic yang seperti dituduhkan oleh para warga yang melakukan aksi penggerebekan dan penggeledahan sebuah mobil pribadi milik kepala SMPN 2 Wawo ini.
Tanpa adanya bukti yang kuat, Korwil Dikbudpora Wawo bersama enam orang lainya, termasuk penjaga sekolah yang sempat diamankan pasca penggerebekan, kini sudah dibebaskan oleh pihak Kepolisian Polres Bima Kota dan juga Bawaslu Kabupaten Bima, tepatnya pada Sabtu petang kemarin (23/11). (MDG05)
0 comments