"Saya akan melaporkan pihak Dishub Medan yang bertindak semena-mena," kata Ja'far kepada media, Selasa (5/11/2024).
Disebutkannya, perbuatan tidak menyenangkan oknum pihak Dishub Medan, karena pada saat tanggal 15 bulan Oktober lalu. Dikala itu sambi bekerja sebagai pengemudi ojek motor roda dua sembari mengantar seorang penumpang dari Terminal Amplas bertujuan di Rumah Makan Kembang Rasa Jl. Balige, Pandau Hulu I, Kecamatan Medan Kota, Kota Medan, Sumatera Utara, dalam kondisi hujan deras. Ungkapnya
Namun, sesampainya ditujuan, sang penumpang bertanya berapa tarifnya, saya jawab 40 ribu.
Akan tetapi Penumpang tersebut atau (sewa) bilang Rp 17 ribu, dan sewanya ngasih Rp 20 ribu. Lalu saya minta tambah Rp 10 ribu. Akan tetapi tidak mau," paparnya.
Saat itupun Uang yang diberikan penumpang itu pun tidak diterima dan diletakkan di jalan. Ja'far pun bilang kalau tadi ongkosnya Rp 17 ribu, dirinya tidak mau mengantar.
Dimana saat itu sang penumpang yang pesan ofline tanpa melalui aplikasi tidak terima, dan timbulnya disampaikan oleh Ibu tersebut dengan nada mengancam akan melaporkannya ke suaminya.
Saya pun sontak mendengarkan ingin mengaduk kepada Kepala Dinas Perhubungan "ayo kita ke dinas perhubungan suami saya kepada dinas perhubungan". Ngegas istri Kadis Dishub Medan.
Tak berselang beberapa waktu Atas Arogan Istri Kadis Dishub Medan tersebut kuat dugaan memang sengaja dan tidak ada itikad baik untuk membayar ongkos Ojek sesuai aplikasi.
"saya pun dipanggil oleh pihak Dishub di Terminal Amplas," ucapnya.
Setibanya di sana, dirinya merasa dipermalukan di depan umum oleh pihak Dishub, bahwa tindakan itu seakan tak manusiawi bagaikan maling dikeroyok massa saking banyaknya warga menonton saya di hadapan dishub dan penumpang yang mengaku sebagai istri kepala Dishub Medan.
Tak henti-hentinya oknum istri Kadis yang barusan saya antar. Mengatakan, " ini sudah urusan suamiku, mulai dari karyawan PO bus". Saat itu juga salah satu penumpang sempat di dorong dan mau di pukul olehnya. Cetusnya
Dengan sigap Istri Kadis Dishub Medan itu dan bahkan dituduh mem-viralkan video penumpangnya, meskipun sebenarnya tidak pernah membagikannya di media sosial dan menghapus video dari handphone sang juara dunia.
Nada mengancam oleh istri Kadis Dishub Medan yang tak terima dimintai tambah ongkosnya, sebut "awas kalau kau viralkan itu. Aku penjarakan kau tau, saya tahu rumah kau dimana". Ngocehnya
Adapun pegawai dishub bilang, kenapa kau buat ke semua penumpang seperti ini. Padahal saya baru seminggu ngojek di terminal amplas.
Tak terelakan Sehingga terjadi keributan didalam terminal dihadapan para pegawai dishub. Bukan itu saja, dirinya pun dilarang masuk terminal dan tuduhan melakukan penipuan serta pemakai narkoba.
"Hinaan terus dicecarkan dengan kata pemakai narkoba kamu ya" kata penumpang saya yang pengakuannya suaminya kepala dinas perhubungan. katanya.
Ngejos Istri Kadis Dishub Medan tersebut, aku mau kau di keluarin dari sini, nanti aku bakal suratin. Ucapnya.
Saya lalu jawab dengan tersenyum Boleh tes urine aja saya bu dan ibu itu langsung diam, lalu salah satu pegawai dishub bilang ke saya. "kenapa kamu menipu". saya hanya diam aja di bilang kenapa kamu menipu, jangan disini lagi keluar aja kami yang keluar atau kamu yang keluar ucap pegawai dishub pemakai seragam dishub.
"Saya merasa nama baik saya dicemarkan dan sangat tertekan serta ketakutan sehingga mental saya down dengan perlakuan pihak Dishub tersebut," ujarnya.
Ja'far pun sempat mempertanyakan keputusan pelarangan itu, mengingat terminal merupakan fasilitas umum milik negara di bangun dari pajak rakyat. Jika tidak ada kejelasan, maka dirinya berniat melaporkan pihak Dishub kepada bapak Presiden Prabowo.
"Saya berharap kepada presiden adanya perhatian terhadap hak-haknya sebagai warga negara yang menggunakan fasilitas umum," tuturnya.
Ja'far juga mengaku sangat dirugikan dan diperlakukan tidak adil dengan kejadian di Terminal Amplas yang dilakukan pihak Dishub Medan sehingga beban bagi saya.
"Saya hanya ingin bekerja halal untuk mendukung operasional klinik pengobatan gratis yang saya kelola," ungkapnya.
Ja'far berharap pihak terkait yang terlibat dalam kejadian tersebut dapat menyampaikan permintaan maaf atas tindakan yang telah dilakukan terhadapnya.
Permintaan maaf itu penting demi pemulihan nama baiknya, terutama karena tuduhan yang disematkan kepadanya tidak berdasar.
"Saya hanya berharap ada keadilan, dan nama baik saya dipulihkan urusan di luar kenapa bisa ikut campur dinas perhubungan kota Medan dan para po bus semua dalam terminal amplas, sehingga saya bisa melanjutkan kegiatan sosial ini dengan tenang," terangnya.
Diketahui, bahwa Muhammad Ja'far Hasibuan merupakan ilmuan juara dunia pemuda inspiratif segudang prestasi dunia pemberi pengobatan gratis, dan telah meraih berbagai prestasi, termasuk medali emas dalam ajang Kompetisi Dunia Shanghai International Exhibition of Inventions di China (CSITF) dan penghargaan khusus dari World Invention Intellectual Property Associations.
Atas jasanya tersebut, Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo memberikan sebuah klinik gratis di Jalan. Sari, Desa Marendal I, Deli Serdang, Sumatera Utara, untuk mendukung misinya memberikan pengobatan tradisional herbal secara gratis seluruh dunia.
Bahkan demi membiayai operasional kliniknya yang membantu masyarakat untuk berobat gratis, dirinya rela dan tidak malu bekerja sebagai pengemudi ojek motor di Terminal Amplas Medan saat sedang tidak ada pasien.
Sembari berita ini dipublikasikan oleh Pimpinan Redaksi Media ini, pihak Dinas Perhubungan Kota Medan tersebut belum bisa lakukan konfirmasi dan klarifikasi.
Terkait Oknum-oknum tertentu di atas kami tetap konsisten dan mengupayakan konfirmasi serta klarifikasi demi keseimbangan pemberitaan. ( Red/03 )
0 comments