Foto : St. Murni Mahasiswa KPI UIN Mataram. |
Opini
Partisipasi politik Gen Z dalam Pilkada 2024 menunjukkan tren positif. Sebuah survei oleh Litbang Kompas 5 November 2024 mengungkapkan bahwa pemilih dari kalangan Gen Z dan Milenial cenderung mendukung pasangan calon tertentu, seperti Ridwan Kamil dan Suswono di Jakarta. Selain itu, di Kota Serang, Komisi Pemilihan Umum (KPU) menetapkan target partisipasi pemilih sebesar 90% di kalangan Gen Z, mengingat mereka mencakup 30% dari Daftar Pemilih Tetap (DPT). Target ini menjadi tantangan sekaligus peluang untuk meningkatkan keterlibatan pemilih muda dalam demokrasi lokal.
Media sosial menjadi platform utama bagi Gen Z untuk mengakses informasi politik. Mereka aktif mengikuti pembaruan terkait pemilu melalui Instagram, TikTok, WhatsApp, dan Facebook. Aktivitas mereka di media sosial tidak hanya sebatas mengonsumsi informasi, tetapi juga menciptakan ruang untuk diskusi dan bertukar pendapat politik. Preferensi politik Gen Z sering kali dipengaruhi oleh konten viral, kampanye kreatif, dan pendekatan yang sesuai dengan gaya komunikasi mereka.
Namun, tantangan tetap ada dalam meningkatkan partisipasi politik Gen Z. Rendahnya literasi politik di kalangan pemilih muda menjadi perhatian utama. Banyak individu Gen Z yang masih kurang memahami proses demokrasi, sistem pemilu, atau peran penting pemerintah daerah. Oleh karena itu, edukasi politik yang efektif dan menarik melalui media yang akrab bagi Gen Z sangat diperlukan untuk mendorong partisipasi yang lebih substansial.
Selain itu, tingkat kepercayaan Gen Z terhadap institusi politik menjadi faktor penentu. Ketidakpuasan terhadap kinerja pemimpin daerah sebelumnya dapat memengaruhi antusiasme mereka terhadap pemilu. Namun, kehadiran calon yang menawarkan solusi konkret terhadap isu-isu lokal, seperti lapangan kerja, pendidikan, dan lingkungan, dapat meningkatkan minat Gen Z terhadap proses politik.
Secara keseluruhan, Gen Z menunjukkan minat dan keterlibatan yang signifikan dalam Pilkada 2024. Sebagai generasi yang aktif, kritis, dan melek teknologi, mereka memiliki potensi besar untuk membawa perubahan positif pada lanskap politik daerah di Indonesia. Partisipasi mereka dalam politik tidak hanya akan menentukan hasil pemilu tetapi juga membentuk arah pembangunan di masa depan.
Penulis : St. Murni Mahasiswa KPI UIN Mataram.