Soal Sapi Terlantar di Pelabuhan, Ini Tanggapan Gubernur NTB - Media Dinamika Global

Minggu, 20 April 2025

Soal Sapi Terlantar di Pelabuhan, Ini Tanggapan Gubernur NTB


Mataram, Media Dinamika Global.Id - Gubernur NTB Lalu Muhammad Iqbal akhirnya menangkapi persoalan ratusan peternak sapi asal Bima, Dompu, dan Kota Bima yang terlantar selama empat hari di Pelabuhan Gili Mas, Lembar, Lombok Barat.

Hal ini disampaikan Gubernur saat diwawancara awak Media ini, Usai menghadiri acara Halal Bihalal Rukun Keluarga Dompu (RKD) di Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram, Minggu, 20 April 2025.

"Saya sudah perintahkan Kepala Dinas Peternakan NTB untuk segera menangani. Sekarang pemeriksaan PCR untuk sapi sudah bisa dilakukan di NTB, tidak perlu lagi ke Bali seperti dulu. Saya juga sudah keluarkan Peraturan Gubernur untuk mempercepat proses ini," tegas Iqbal.

Tak hanya itu, Gubernur juga menyebut sudah menunjuk Pelaksana Tugas (Plt) baru untuk mempercepat perizinan pengiriman ternak. Armada kapal pengangkut juga telah ditambah. "Yang sebelumnya hanya tiga hari sekali, sekarang harus dua hari sekali. Kapal dari Gili Mas dan Lembar sudah kami koordinasikan," jelasnya.

Namun ia mengingatkan, sebanyak apapun armada kapal disiapkan, tetap ada batas kemampuan pelabuhan. Karena itu, ia meminta Bupati Bima dan ketua asosiasi peternak agar pengiriman sapi diatur secara bertahap agar tidak menumpuk.

"Di Lembar kemarin saya sudah perintahkan agar Dinas Peternakan dan Keswan siapkan dokter hewan. Untuk kebutuhan air, BPBD sudah kami minta turun tangan," tambahnya. "Kita bantu masyarakat supaya tetap bisa berjualan."

Iqbal juga berjanji akan mengadakan pertemuan besar usai musim pengiriman sapi pasca Idul Adha nanti, guna membahas tata kelola pengiriman ternak agar lebih tertib dan tidak terulang seperti tahun ini dan sebelumnya. "Tapi masyarakat juga harus dilibatkan. Ini tanggung jawab bersama," pungkasnya.

Kondisi Memprihatinkan di Gili Mas 

Sebelumnya, para peternak mengaku terlantar selama empat hari tanpa kejelasan dari pemerintah daerah maupun pihak pelabuhan. Selama itu, kondisi sapi semakin memburuk.

Akibat penundaan keberangkatan kapal tujuan Jakarta, empat ekor sapi mengalami kondisi drop dan terpaksa dijual murah karena tak layak angkut. Total kerugian ditaksir mencapai puluhan juta rupiah.

“Kami sangat menyesalkan sikap bungkam Pemprov NTB. Kami butuh solusi cepat, bukan pembiaran,” kata Bahrudin, salah satu peternak, melalui pesan WhatsApp.

Para peternak pun melampiaskan kekesalan dengan aksi protes: membakar ban bekas dan jerami di area parkir pelabuhan. Mereka menuntut penambahan armada kapal dan perbaikan sistem distribusi ternak yang kerap macet setiap tahun.

“Kejadian seperti ini sudah pernah terjadi tahun lalu, kenapa tidak jadi evaluasi? Masalah yang sama terulang lagi,” tegas Bahrudin.

Ia menyebut, selama empat hari di pelabuhan, para peternak dan hewan ternaknya tidak mendapatkan fasilitas memadai. Sapi-sapi kelelahan, kekurangan air dan vitamin. “Hari ini, tiga ekor sapi drop lagi. Total sudah empat ekor,” tambahnya.

Para peternak mendesak Gubernur NTB dan pihak pelabuhan untuk segera turun tangan. Mereka meminta suplai air bersih, bantuan dokter hewan, dan vitamin untuk menyelamatkan sisa ternak.

“Hari-hari ke depan akan makin berat. Kalau tidak ada tindakan cepat, bukan tidak mungkin aksi protes makin besar,” tutup Bahrudin.

Hingga berita ini diterbitkan, belum ada pernyataan resmi dari otoritas Pelabuhan Gili Mas maupun Pemerintah Provinsi NTB terkait insiden tersebut. (Surya Ghempar).

Comments


EmoticonEmoticon