Media Dinamika Global: Agama islam
Tampilkan postingan dengan label Agama islam. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Agama islam. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 21 Desember 2024

Bismillahirrohmaanirtohiimmm.... Allahumma Sholli Ala Muhammad.....


MANUSIA N TAUBAYNYA

ALLAH SWT, tdk sepenuhnya menuntut kita utk menjadi sempurna, 

ALLAH SWT, hanya menginginkan kita utk bertaubat dgn sungguh sungguh atas segala noda n dosa yg telah kita perbuat. 

Krn kita bkn mahluk yg sempurna ., namun taubat kita lah yg menyempurnakan ketidak sempurnaan amal kita. 

Krn kita bknlah malaikat yg tanpa dosa. Namun kita jadi mulia krn taubat kita yg sungguh sungguh  tulus. 

Krn kita bknlah iblis yg dijamin berada di neraka jahannam. 

Maka marilah kita bertaubat dgn sungguh sungguh n tulus., n teruslah berdoa n berharap ampunan dari ALLAH SWT, yg kelak menyelamatkan kita dari neraka jahannam. 

Kita memiliki ALLAH SWT, yg maha sempurna dari segala noda, cacat n dosa. 

Kita memiliki ALLAH SWT, yg maha pengasih n maha penyayang serta yg maha segala sesuatu. 

Alqur'an surat Albakarah ayat 222 

Yg artinya sesungguhnya ALLAH SWT, menyukai org org yg taubat dgn sungguh sungguh hati n tulus n sesungguhnya ALLAH SWT, menyukai org org yg mensucikan diri. 

Barskallahu fiikum... 

Semoga bermanfaat buat kita semua. 


       FROM : IJAUHAL FARID

Rabu, 31 Juli 2024

Sejumlah Da'i Lakukan Kegiatan Jaulah Keliling Pantai Amahami - Lawata Kota Bima


Kota Bima. Media Dinamika Global. Id.-Sejumlah Da'i (Ustad), pada Sore Sabtu 27 Juli 2024, melaksanakan kegiatan Jaulah keliling disepanjang Pantai Amahami-Lawata hingga Pesisir Pantai Jenamawa Ni'u Kelurahan Dara, Kecamatan Rasanae Barat Kota Bima.

Kabag Kesra H.Sirajudin,S.Sos Taujiyah di Musholah Baitul Hamid Jenamawa Ni'U Sore Sabtu 27 Juli 2024 menjelaskan tentang apa itu Jaulah. 

Jaulah merupakan kegiatan berkeling-keliling yang dilakukan satu kelompok jamaah dengan mendatangi masyarakat untuk menyampaikan pesan-pesan dakwah yang dilakukan pada waktu sore hari sebelum tiba shalat Magrib.

Pantauan Langsung Media seperti dikutip dari LONDA POST dilapangan Sabtu Sore kemarin menunjukkan; Tujuan digelar tabligh keliling para Ustad ini, adalah disamping memperkuat nilai-nilai Ukhuwah Islamiah, juga kegiatan tabligh ini dilakukan dengan tujuan untuk menyampaikan risalah atau ajaran Allah dan Rasul kepada seluruh umat muslim sehingga dapat diterapkan langsung dalam kehidupan sehari-hari.

Para Da'i yang hadir saat kegiatan ini diantaranya; Ustad Haris,Sag, utd Iwan, utsd Bambang, ustd Gufran, juga ikut dihadir Kabag Kesra Setda Kota Bima H. Sirajudin,.S.Sos.

Kepada Media ini, Ustad Haris mengatakan, pihaknya menggelar kegiatan tersebut selama 3 hari dengan metode pendekatan Humanis pada para adik-adik pemuda-pemudi pengunjung Pantai JenamawA, Amahami - Lawata saat sore hari."

" Kami lakukan pendekatan spiritual yaitu menggunakan prinsip dan kaedah komunikasi yang terdapat dalam al-Quran dan Hadis. Cara yang digunakan adalah mengajak kepada ma'ruf dan mencegah kemungkaran, menasehati dan menegur. Dalam hal ini, komunikasi Islam senantiasa mengubah perlakuan buruk individu atau khalayak sasaran menjadi perlakuan yang baik, dengan metode Jaulah ini kata Ustad Haris, rasanya dapat diterima masyarakat termasuk adik-adik remaja." Ucapnya.

Lebih jauh dijelaskanya, metode Jaulah keliling seperti ini, bisa dikatakan cukup berhasil. Para Jamaah Tabligh telah mendapatkan pengakuan dari masyarakat penerima dakwah bahwa hanya dengan usaha para jamaah, pengetahuan dan pemahaman keagamaan mereka bertambah dan melalui pesan-pesan dakwah yang disampaikan para Jamaah Tabligh, masyarakat dapat lebih mendekatkan diri kepada Allah Swt.

" Semua berjalan dengan baik, adik-adik remaja diajak sholat Magrib bersama di Musholah Baitul Hamid Jenamawa Ni'u sekaligus mendegarkan Tausiyah singkat dari Kabag Kesra Setda Kota Bima H.Sirajudin,S.Sos." jelasnya.

Kabag Kesra Setda Kota Bima H.Sirajuddin,S.Sos usai Tausiyahnya dikonfirmasi Londa Post mengatakan; Pihak mengapresiasi apa yang dilakukan para Da'i jamaah Tabligh keliling ini." Kegiatan ini cukup baik diterima masyarakat karena memperkuat nilai-nilai Ukhuwah Islamiah, juga kegiatan tabligh ini dilakukan dengan tujuan untuk menyampaikan risalah atau ajaran Allah dan Rasul kepada seluruh umat muslim sehingga dapat diterapkan langsung dalam kehidupan sehari-hari." Ucapnya.

Pihaknya mengaku baru pertama kali datang di perkampungan Jenamawa Niu Kelurahan Dara. Warga bermukim di Jenamawa Ni'u berdasarkan laporan Tokoh Warga setempat ada sekitar lebih dari 40 KK yang dihuni hampir 100 jiwa, ini perlu mendapat perhatian renovasi rumah ibadah mereka.

" InsaAllah Musholah Baitul Hamid Jenamawa Ni'u pasti mendapat bantuan dari Pemkot Bima untuk renovasi, karena selama 2 tahun yang saya dengar kurang aktif digunakan akibat kondisinya memprihatinkan, InsaAllah lewat proposal warga setempat ke bagian Kesra pemkot, kita akan tindaklanjuti kepada Pimpinan daerah." Ucapnya. (MDG024).

Selasa, 04 Juni 2024

Muhammad Farid: Naik Haji Di Bulan Muharram


Tentang Haji. Media Dinamika Global. Id.- Sebentar lagi jutaan umat Islam dari seluruh dunia akan mengerjakan ibadah haji di Makkah. Ibadah Haji sudah diperintahkan sejak jaman Nabi Ibrahim SAW (QS.Al Hajj, 22:26-27). Dan ritual haji menjadi tradisi di kalangan orang-orang arab sebelum Nabi Muhammad SAW diutus.

Sebelum Nabi Muhammad SAW lahir, orang-orang arab pada waktu itu sudah mengenal dan melaksanakan ritual haji seperti wukuf, thawaf dan sa’i. Tapi tata cara pelaksanaannya berbeda dengan Islam.

Aturan pelaksanaan haji dalam Islam diatur dalam Alquran dan Hadis Nabi. Diantaranya mengenai waktu pelaksanaannya. Tapi sebelum kita membahas tentang waktu pelaksanaan haji, Kita sepakati dahulu apa itu Haji.

Haji adalah Serangkaian ibadah mulai dari Niat Ihram, Wukuf di Arafah, melontar jumrah di Muzdalifah dan Thawaf serta Sai di Makkah di waktu-waktu yang telah ditentukan. Semua rangkaian itu hasil dari doanya Nabi Ibrahim SAW yang meminta diberikan petunjuk kepada Allah mengenai tata cara (manasik) ibadah (QS.Al Baqarah, 2:128)

Di Alquran disebutkan waktu dimulainya pelaksanaan Haji ketika bulan sabit yaitu tanggal 1 sampai tanggal 7.

“Mereka bertanya kepadamu tentang bulan sabit. Katakanlah, “Itu adalah waktu bagi manusia dan haji.” (QS.Al Baqarah, 2:189)

Mulai tanggal 1 sampai tanggal 7 itulah dimulainya niat Ihram untuk melaksanakan haji. Karena tanggal 8 sudah Hari Tarwiyah dimana semua orang mulai bergerak menuju Arofah. Mulai niatnya bisa di tanggal 1, 4 atau 7. Yang penting masih di dalam 7 hari di awal bulan.

Sedangkan puncak pelaksanaan haji adalah wukuf di Arofah tanggal 9. Dilanjutkan dengan Umrah (thawaf dan sai) serta melontar jumroh sejak tanggal 10 sampai tanggal 13.

Jadi kalau ada yang mengatakan niat Ihram haji bisa dilakukan di tanggal 8 sampai 30 bulan Syawal atau Zulqaidah, maka itu bertentangan dengan ayat ini.

Selama 7 hari awal bulan, sambil menunggu puncak pelaksanaan Haji yaitu Wukuf di Arofah tanggal 9, jamaah haji boleh mengisinya dengan umrah sunnah (thawaf dan sai) terlebih dahulu.

Lantas bagaimana dengan bulan pelaksanaan Haji ? Alquran menyebutkan Haji dilakukan di bulan-bulan yang telah ditentukan.

“Haji itu (pada) bulan-bulan yang telah ditentukan. Siapa yang menetapkan (niatnya) dalam (bulan-bulan) itu, janganlah berbuat rafaᚥ (perkataan jorok), berbuat maksiat, dan bertengkar dalam (melakukan ibadah) haji… “ (QS.Al Baqarah, 2:197)

Haji itu pada bulan-bulan yang telah ditentukan. Kata “bulan-bulan” menunjukkan beberapa bulan bukan hanya satu bulan. Berbeda dengan pandangan saat ini dimana haji hanya bisa dilakukan di bulan Zulhijjah. Lantas bulan yang mana ?

Kalau kita lihat sejarahnya, haji itu tidak terlepas dari tradisi masyarakat Arab sejak zaman Nabi Ibrahim melakukan ziarah ke Makkah. Kondisi geografis di Arab yang gersang penuh padang pasir membuat orang-orang Arab terutama Suku Badui (Arab pegunungan) mempunyai kehidupan yang keras.

Saat itu sering terjadi perampokan dan peperangan antar suku. Hal ini merugikan bagi kafilah-kafilah dagang yang sering melakukan perjalanan melalui padang pasir. Ada tradisi gencatan senjata dimana pada saat itu tidak boleh ada peperangan, pembunuhan dan perusakan. Bagi siapa yang melanggar akan mendapat sanksi yang sangat berat.

Gencatan senjata atau masa damai itu ada pada 4 bulan haram (suci) yaitu Rajab, Zulqaidah, Zulhijjah dan Muharram. Dan 4 bulan haram ini juga diabadikan dalam Alquran :

“Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) ketetapan Allah (di Lauhulmahfuz) pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu padanya (empat bulan itu),..” (QS.At Taubah, 9:36)

Selama masa damai 4 bulan inilah suku-suku Arab melakukan perjalanan dagang ke berbagai kota termasuk perjalanan spiritual (haji) ke Makkah. Mereka juga memanfaatkan perjalanan ziarah (haji) ke Makkah untuk keperluan dagang. Selain dari 4 bulan suci (haram) ini mereka akan mengalami gangguan selama dalam perjalanannya.

Ada sebuah tradisi lagi agar perjalanan ke Makkah tidak diganggu yaitu membawa dan menandai hewan sembelihan (kurban). Hewan itu diberikan kalung atau dilukai dibagian punuknya sebagai tanda bahwa hewan tersebut akan disembelih di Makkah. Hewan ternak (unta, sapi, kambing) yang sudah diniatkan sebagai hewan kurban disebut Hadya. Dan hewan Hadya yang sudah ditandai atau dikalungi disebut Qalaaid.

Jadi Ka’bah sebagai tujuan ziarah, bulan-bulan haram sebagai waktu pelaksanaan dan hewan hadya dan qalaaid sebagai hewan kurban, semuanya punya keterkaitan yang sangat erat dan tidak bisa dipisahkan. Sebagaimana disebutkan dalam Alquran :

“Allah telah menjadikan Ka‘bah, rumah suci itu sebagai pusat kegiatan (peribadatan dan urusan dunia) bagi manusia, dan (demikian pula) bulan haram, hadyu (hewan kurban) dan qalā’id (hewan kurban yang diberi kalung). Yang demikian itu agar kamu mengetahui bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa pun yang ada di langit dan apa pun yang ada di bumi dan bahwa Allah Maha Mengetahui segala sesuatu”. (QS.Al Maidah, 5:97)

Dari sini kita sudah bisa melihat kaitan antara bulan-bulan haram dengan ibadah haji. Dimana keduanya tidak bisa dipisahkan.

“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syiar-syiar Allah, dan jangan (melanggar kehormatan) bulan-bulan haram, dan jangan (mengganggu) hadyu (hewan-hewan kurban) dan qalā’id (hewan-hewan kurban yang diberi tanda), dan jangan (pula mengganggu) para pengunjung Baitulharam sedangkan mereka mencari karunia dan rida Tuhannya! Apabila kamu telah menyelesaikan ibadah haji, maka bolehlah berburu….” (QS.Al Maidah, 5:2)

Pada jaman Nabi Muhammad SAW, perintah haji diturunkan pada tahun 6 Hijriah. Pada tahun itu tepatnya di bulan Zulqaidah Rasulullah bersama seribu orang sahabat berangkat haji membawa hewan hadya (HR.Bukhari dan Muslim).

Tapi sesampainya di Hudaibiyah, Nabi dan para sahabat dihadang oleh orang-orang Quraisy. Kemudian terjadi kesepakatan antara Nabi dan para sahabat dengan orang Quraisy. Kesepakatan itu disebut Perjanjian Hudaibiyah. Salah satu isi perjanjian adalah gencatan senjata selama 10 tahun dan selama itu Nabi boleh memasuki Makkah hanya 3 hari saja.

Akibat perjanjian ini, Nabi hanya bisa memasuki kota Makkah selama 3 hari aja. Sehingga Nabi dan para Sahabat tidak jadi melaksakan ibadah Haji tapi mengubahnya menjadi umrah saja. Dan itu dilakukan di bulan Zulqaidah bukan bulan Zulhijjah. Peristiwa ini diabadikan dalam Alquran :

“Sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah. Akan tetapi, jika kamu terkepung (oleh musuh), (sembelihlah) hadyu yang mudah didapat dan jangan mencukur (rambut) kepalamu sebelum hadyu sampai di tempat penyembelihannya. Jika ada di antara kamu yang sakit atau ada gangguan di kepala (lalu dia bercukur), dia wajib berfidyah, yaitu berpuasa, bersedekah, atau berkurban….” (QS.Al Baqarah, 2:196)

Pada tahun berikutnya (tahun 7 H), karena masih berlaku ketentuan pembatasan 3 hari mengunjungi Makkah, Nabi dan para sahabat hanya bisa melakukan umrah dan dilakukan di bulan Zulqaidah. Kemudian di tahun berikutnya orang-orang Quraisy melanggar perjanjian ini.

Maka pada Tahun 8 Hijriah tepatnya di bulan Ramadhan, Nabi beserta sepuluh ribu sahabat menaklukkan kota Makkah tanpa adanya perlawanan dari penduduk Makkah. Tapi di bulan Syawal, penduduk sekitar (di luar) Makkah berencana melakukan penyerangan sehingga terjadilah Perang Hunain.

Pada perang ini awalnya Kaum Muslimin menderita kekalahan tapi akhirnya mendapat kemenangan. Pasukan musuh kabur dan terbagi menjadi 3 kelompok. Semuanya dikejar oleh pasukan muslim. Satu kelompok masuk ke dalam benteng di Thaif.

Lalu Nabi dan para sahabat mengepung benteng Thaif selama bulan syawal. Nabi menggunakan pelempar batu (trebuchet) untuk menghancurkan benteng tapi tidak berhasil. Sampai akhir bulan Syawal, Nabi dan para sahabat tidak berhasil menaklukkan benteng Thaif.

Besoknya sudah masuk bulan Zulqaidah yang termasuk bulan haram, dimana pada bulan haram dilarang untuk berperang. Maka Nabi meninggalkan Thaif dan kembali ke Ji’rona (dekat Makkah) dimana rampasan perang Hunain disimpan. Masih ada satu pekerjaan yang harus dilakukan yaitu membagikan rampasan perang Hunain yang sangat besar. Setelah perhitungan selesai, Nabi membagikan rampasan perang di tanggal 5 Zulqaidah.

Pembagian rampasan perang kepada sepuluh ribu pasukan bukan perkara yang mudah. Diperlukan waktu berhari-hari untuk membagikan rampasan perang. Akibatnya waktu pelaksanaan niat memulai ihram haji (tanggal 1-7 Zulqaidah) terlewatkan.

Jika pada saat itu tidak ada peristiwa pengepungan benteng Thaif, kemungkinan besar Nabi dan para Sahabat melakukan ibadah haji di bulan Zulqaidah. Sebagaimana halnya pada tahun 6 Hijriah Nabi berniat melakukan ibadah haji di bulan Zulkaidah tapi batal dan berubah jadi umrah karena dibatasi hanya 3 hari.

Setelah pembagian rampasan perang selesai, masih ada waktu 20 hari untuk masuk bulan Zulhijjah Plus 9 hari ke puncak pelaksanan haji (tanggal 9 Zulhijjah). Tapi setelah menunggu 13 hari nabi memutuskan untuk pulang ke Makkah. Pada tanggal 23 Zulqaidah hari Nabi pun melakukan umrah dan pulang ke Makkah.

Tahun 9 Hijriah, Nabi tidak berangkat haji tapi mengutus Abu Bakar dan Ali untuk memimpin pelaksanaan haji yang dilakukan di bulan Zulhijjah tahun 9 Hijriah. Baru pada tahun 10 hijriah di bulan Zulhijjah, Nabi berangkat haji. Dan itu adalah haji pertama dan terakhir yang dilakukan oleh Nabi karena tahun berikutnya (tahun 11 H) Nabi sudah meninggal dunia.

Dari keterangan di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa Pelaksanaan ibadah haji tidak bisa dilepaskan dari bulan-bulan haram yaitu Rajab, Zulqaidah, Zulhijjah dan Muharram. Dan Nabi pun pernah menyontohkan berangkat haji di bulan Zulqaidah. Tapi takdir berkata lain, Nabi hanya bisa melakukan ibadah haji sekali yaitu di bulan Zulhijjah tahun 10 H.

Meski demikian, bukan berarti haji hanya bisa dilakukan di bulan Zulhijjah sebagaimana pemahaman pada umumnya. Alquran, Hadis Nabi dan Fakta sejarah menunjukkan bahwa haji bisa dilakukan di 4 bulan haram dimana niat ihram haji dilakukan pada tanggal 1 sampai 7 di bulan-bulan haram tersebut.

Kalau ada yang mengatakan bulan-bulan haji yang dimaksud di Alquran termasuk juga bulan Syawal maka itu bertentangan dengan Alquran, Hadis Nabi dan juga akal sehat. Jika bulan syawal termasuk hitungan bulan haji, bagaimana mungkin puncak haji tanggal 9 Zulhijjah sedangkan niat hajinya dimulai 2 bulan sebelumnya yaitu bulan Syawal. Yang masuk akal adalah : jika puncak haji tanggal 9 Zulhijjah maka mulai niat ihram haji bisa dimulai sejak tanggal 1 di bulan yang sama (bulan zulhijjah) juga. Dan ini sesuai dengan ketentuan di Alquran bahwa awal waktu haji adalah bulan sabit.

Dari keterangan di atas, kita dapat menyimpulkan berdasarkan Alquran, Sunnah dan sejarahnya, Haji bisa dilaksanakan setahun 4 kali yaitu di bulan-bulan haram (Rajab, Zulqaidah, Zulhijjah dan Muharram).

Hal Ini bisa jadi solusi atas lamanya antrian naik haji. Ada daerah yang antriannya sampai 40 tahun. Kalau pemerintah Arab mau menegakkan ketentuan sesuai Alquran dan Sunnah dimana haji diselenggarakan sebanyak 4 kali dalam setahun, maka antrian itu bisa dipangkas menjadi 10 tahun.

Berdasarkan Ketentuan Alquran, Hadis Nabi, fakta sejarah, akal sehat dan pertimbangan manfaat di atas, maka kita boleh naik haji di bulan Muharram tahun ini. Siapa yang mau ikut ?

Jumat, 19 Januari 2024

Mengenang 7 Harian Alm. Burhanuddin Bin Yakub Di Hadiri Oleh Penceramah TGH. Adnin, SQ. M. Pd


Bima NTB. Media Dinamika Global.Id.- Dalam rangka Mengenang 7 Harian Atas Meninggalnya Alm. Burhanuddin Bin Yakub di Dusun Sowa Desa Kananta Kec. Soromandi Kab Bima NTB yang Di Hadiri Oleh Penceramah TGH. Adnin, SQ. M. Pd. Almarhum dikenang banyak talentanya mulai dari Kariernya yang dibilang sederhana hingga mampu menyekolahkan Anaknya di Luar Negeri tepatnya di Mesir. Jumat, 19-01-2024

Kegiatan 7 Harian dalam rangka meninggalnya Almarhum Bapak Burhanuddin Bin Yakub yang berasal dari Dusun Sowa Desa Kananta Kec. Soromandi Kab Bima NTB ini dihadiri oleh Dai Kondang, Dai sejuta Umat Bapak TGH. Adnin, SQ. M. Pd, Kepala UPT Dikbudpora Kec. Soromandi dan jajarannya, Camat Soromandi dan Jajarannya, Kades Kananta dan Jajarannya, Ketua BPD dan Anggotanya, LPMD Organisasi sayap Desa,Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda, dan para Handaitolan hingga Para Pendengar yang Budiman.

Acara tersebut dibuat secara sistemik mulai dari Pembukaan hingga Penutup. Dan pada akhirnya mendengarkan Ceramah Agama dengan Seksama, mengupas masalah dan makna dari sebuah Kematian yang tidak dapat di majukan, tidak pula dapat di undurkan. Dalam konteks ini, tentunya harus memahami apa hakikat, apa faedah dari sebuah kematian sehingga Kematian itu pasti dirasakan oleh Orang Bernyawa.

Salah satu Keluarga dari Almarhum Bang Hafid Musa pada Media ini mengatakan tentang banyak hal, terkait dengan bagaimana seorang Almarhum memulai kariernya yang dianggap Unik hingga mampu menyekolahkan Anaknya di Luar Negeri tepatnya di Mesir. Beliau (Red) merupakan Sosok Ayah yang Spektakuler, sebab selama ini banyak memberikan Edukasi yang baik dan benar bagi Anak Cucunya hingga Masyarakat umumnya.

Bang Hafid Musa Menceritakan bahwa awal mula kariernya sebagai Pegawai Sukarela sejak Tahun 80-an hingga diangkat jadi PNS dengan Golongan Terakhir atau Masa Pensiunnya IIIC. Beliau awali kariernya sebagai Pegawai Sukarela di Dinas Pariwisata Kab. Bima yang bekerjasama dengan Pariwisata Provinsi Bali tepatnya di Situs Wadupaa Kec.Soromandi Kab Bima NTB. Cukup lama Beliau Bekerja, dan baru ada yang bekerja saat itu, orang disekitarnya malah tidak percaya dengan Sikap dan keputusan yang di ambilnya.

Namun Beliau bertekad akan tetap berkarier sebagai Pegawai Sukarela di Wadupaa, tetapi selang beberapa Tahun Beliau kembali memilih melanjutkan Kariernya di Dinas Kesehatan Kabupaten Bima, kemudian di DPMDes, dan akhirnya Beliau diangkat jadi PNS dan ditempatkan di Kantor Camat Soromandi. Setelah beberapa Tahun kemudian, beliau memilih pindah ke Dinas Dikbudpora Kab. Bima di Wilayah Kecamatan Soromandi.

Bermodalkan Ijazah SMA Beliau akhirnya mendapatkan Golongan IIIC hingga Pensiun sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Dinas Dikbudpora Kec. Soromandi, selama kurun waktu Satu Tahun Setengah Beliau Pensiun, kesehariannya tidak hanya diam di Rumah saja, namun Beliau lebih memilih jadi Petani kemudian Menjual Parang Keliling mulai dari Kampung sendiri hingga ke Calabai Kab. Dompu NTB.

Setahun setengah beliau meniti Karier barunya, alhamdulillah Jualannya ada yang untung tetapi lebih banyak Ruginya. Misalnya Beliau Membeli Parang dari Sape seharga RP 100 Ribu, kadangkala beliau menjualnya bermacam-macam seperti harga RP 95 Ribu kebanyakan, tetapi ada juga lebihnya Sampai RP 105 Ribu. Tetapi lebih banyak Beliau Jual dengan Harga dibawah Harga yang Beliau Beli. Sangat aneh sekali di era 5.0 ini, mana ada orang yang menjual sesuatu yang tidak menginginkan keuntungan banyak, namun Beliau sangat berbeda dengan yang lainnya.

Lalu pada Suatu Hari Beliau mungkin karena kecapean, hingga jatuh sakit sekitar bulan November 2023 lalu, beliau bersama anaknya sering Bolak balik berobat dari Rumah Sakit di Bima, bahkan Mataram, namun Walhasilnya pada Bulan Januari 2024 tepatnya pada Hari Jumat,13-10-2024 sekitar pukul 21.30 Wita di Tempat Kediamannya, beliau menghembuskan Nafas terakhirnya. Cukup berkesan sekali, selama Sakitnya beliau selalu tidak lupa mengucapkan Kalimat Tauhid.

Karena memang Beliau merupakan Tokoh Agama, Tokoh segalanya di Masyarakat yang ada di Wilayahnya sendiri, dan menjadi panutan bagi semua orang. Bayangkan saja Beliau berhasil menyekolahkan anaknya di Luar Negeri tepatnya di Mesir, berpisah dengan anaknya bukanlah sesuatu yang Lumrah tetapi butuh pengorbanan materi maupun Moril.

Namun sebelum Anaknya Berpisah dengan Beliau, di Bandara Sultan Muhammad Salahuddin ( SMS ) Bima, beliau berbicara banyak dengan Anaknya bernama Muhammad Aminullah diantaranya adalah agar anaknya berhasil dalam menuntut Ilmu, menjadi anak yang saleh, yang selalu mendoakan kedua Orangtuanya, Negara dan Bangsanya. Dengan Ilmu tersebut bisa pulang menjadi Orang yang berguna bagi Bangsa dan Negara.

Mengingat Tuntut Ilmunya di Negeri yang sangat jauh sekali selama 4 Tahun bahkan lebih itu, beliau sangat ikhlas apapun masalah yang dihadapi oleh Keluarganya bahkan Dirinya. Beliau berharap agar terus menuntut Ilmu yang awalnya Anaknya di Pondok Jawa hingga ke Mesir. Cerita Bang Hafid Singkat

Lanjutnya, yang lebih lucu lagi Beliau sempat masuk menjadi salah satu Penasehat / Wartawan di Media Massa Online dan Cetak yaitu Media Dinamika Global Id. Lalu Sempat ditanya apa Tujuannya masuk bergabung dengan Media ini ? Lalu kemudian Beliau menjawab Saya kan Jualan Parang Keliling ni, lalu rencananya pula mau menjual Obat Keliling Indonesia. Dan akhirnya PT. Media Dinamika Global Id Online dan Cetak membuatkan Kartu Tanda Anggota ( KTA ) untuk digunakan sebagaimana mestinya.

Lalu pada hari ini Jumat,19 Januari 2024 Bapak kami Burhanuddin Bin Yakub di depan semua orang menyaksikan Ta'jiyah & Doa Bersama dalam rangka Mengenang 7 Hari Wafatnya. Kegiatan ini dimulai sekitar Pukul 20.30 - selesai ( Ba'da Isya ) bertempat di Kediaman kami di Dusun Sowa Desa Kananta Kec.Soromandi Kab Bima NTB yang dihadiri oleh Al- Ustadz selaku penceramah Agama sekaligus Memimpin Doa Jama'.

Spektakuler sekali Kegiatannya, dimana para Qori' dan Qoriah ditampilkan pada Malam ini, mulai Dari Tingkat Desa, Kecamatan, Kabupaten hingga Provinsi secara Bergilir. Kemudian dilanjutkan dengan Ceramah Ta'jiyah oleh TGH. Adnin, SQ. M. Pd. Yang merupakan Pimpinan Pondok Pesantren Manarul Quran Kolo Kota Bima.

Dalam Ta'jiyahnya TGH. Adnin menjelaskan bahwa sebesar apapun kekayaan Harta, pangkat dan Jabatannya namun semua itu hanyalah Tipu Belaka, beliau mengibaratkan seperti Qorun yang banyak harta lalu kemudian Hartanya ditenggelamkan oleh Allah SWT. Karena sebagian hartanya tidak mau menginfakkan sebagian hartanya. Banyak harta yang bergelimang, namun tidak pernah mengingat kematian, padahal kematian itu selalu menghampiri kita.

Banyak orang saat ini lupa kepada Allah SWT, terutama bagaimana Keimanan, Keislaman di Uji oleh yang Maha Kuasa. Allah SWT akan terus menguji Hambanya terutama dengan Kematian, kesabaran dan kelaparan.

Ada 3 Hal yang disampikan oleh TGH. Adnin sebagaimana yang disabdakan oleh Nabi Muhammad SAW yaitu, apabila Matinya Anak Adam, ada 3 Amalan yang tidak akan terputus yaitu;
1. Ilmu Pengetahuan yang bermanfaat
2. Amalan yang Saleh dan
3. Anak yang Saleh yang selalu mendoakan kedua orangtua.

Hidup ini sebetulnya harus sederhana saja, misalnya saja bagi orang meniggal Dunia, saat meninggal Dunia hanya berupa Kain Kafan. Keluarga dan Hartanya menjadi teman, lalu akan kembali semua kecuali Batu Nisan berupa Ibadahnya, amalannya yang baik dan buruk.

Banyak hal yang disampikan tentang kematian, diantaranya Kematian itu tidak dapat dimajukan, dan tidak dapat di undurkan lagi. Barangsiapa yang mendoakan Almarhum, maka silakan Menghubungi Keluarganya agar bisa mendoakan untuk Almarhum karena Doa kita akan sampai ke Almarhum itu sendiri. Seperti dikutip Ceramah Agama oleh Ustadz H. Adnin, SQ. M. Pd


Masih menurut Bang Hafid mengucapkan Sukran Jajilan, terimakasih banyak atas kehadirannya dari semua pihak terutama kepada Jamaah Ta'jiyah, Panitia hingga Handaitolan yang mendengarkan Ceramah Agama, kemudian kami juga mengucapkan Permohonan Maaf atas kekurangan dan kekhilafan, baik dalam Pelayanan, tempat Duduk yang tidak sesuai dengan status Sosialnya.

Semoga dengan Kehadirannya bernilai pahala di sisi Allah SWT, dan yang terakhir adalah kami Doakan agar Para Jamaah usai Kegiatan bisa pulang dengan selamat sampai di Rumahnya Masing-masing dengan ijin Allah SWT.

Sementara Pantauan langsung Media terlihat Lautan Manusia yang mendengar Ceramah Agama dengan Khidmat, baik laki-laki maupun Wanita diluar maupun di dalam.( Team MDG ).

Senin, 04 September 2023

Nasehat : Sengaja Menciptakan Sidik Jarimu Hanya Untukmu


Bima, Media Dinamika Global Id.- Coba perhatikan sidik jarimu yang begitu identik, begitu khas, tak ada yang menyamainya. Allah sengaja menciptakan sidik jarimu hanya untukmu. Hikmahnya, kamu itu hanya satu.

Allah tidak menciptakan orang lain yang seperti dirimu dan tidak pernah ada yang seperti dirimu atau seseorang yang akan menjadi seperti dirimu.

Kamu ya kamu, Istimewa dengan segala ceritamu, kurangmu, lebihmu, kemampuanmu, keahlianmu, bahkan caramu mengatasi masalah pun berbeda dengan orang lain.

Rezekimu sesuai takaran khusus, dan itu yang paling pas untukmu.

Pikiranmu tak sama dengan orang lain, dan itulah keistimewaanmu.

Sudut pandangmu atas sesuatu berbeda, tak apa, itulah hakmu.

Caramu menghadapi dan menyelesaikan masalah berbeda dengan orang lain, disitulah nilaimu.

Jangan ingin mengubah diri seperti orang lain hanya karena kamu melihat seolah mereka hartanya lebih banyak, atau hidupnya lebih baik. 

Alih alih ingin berubah jadi seperti orang lain, lebih baik berusahalah untuk lebih jauh mengenal dirimu sendiri. Sampai kamu menemukan keistimewaanmu, ciri khasmu.

Yang hal itu tidak akan orang lain temukan kecuali hanya padamu.

Mungkin selama ini Kita terlalu sibuk ingin seperti orang lain, Sampai lupa melihat kekuasaan Allah atas adanya kejadianmu sendiri.Padahal tidak satu pun di dunia ini diciptakan oleh Allah dengan sia-sia. Di dalam hatimu ada cahaya. Di dalam pikiranmu ada sesuatu yang berharga.

Allah tidak menciptakan kita hanya sebagai pelengkap sensus penduduk. Nambahin angka 1 lagi di daftar jumlah manusia yang pernah hidup. Kita bukan sekedar angka di dalam tabel atau diagram cacah jiwa.

Bahwa Allah tidak menciptakan kita hanya untuk sekadar numpang lewat dan tak berarti Pasti ada tujuan besar di balik keberadaan diri kita. Yakini hal itu. Kamu Berharga lebih dari yang kamu kira. Bersambung.

Jumat, 01 September 2023

Kemenag RI Usulkan Kenaikan Honor Penyuluh Agama Non-PNS, Ini Besarannya

Surabaya, Media Dinamika Global.id.~ Kementerian Agama berencana menaikkan honorarium penyuluh agama Non-PNS pada tahun 2024. Untuk merealisasikan langkah ini, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengajukan usulan tambahan pada pagu anggaran tahun 2024 sebesar Rp17.483.954.274.000,-. 

"Perlu kami sampaikan bahwa usulan tambahan anggaran tahun 2024 ini termasuk untuk pemenuhan rencana Kementerian Agama dalam meningkatkan besaran honorarium penyuluh agama Non PNS dari sebesar Rp500.000,- menjadi Rp1.500.000,- per bulan," ujarnya

 saat rapat kerja bersama Komisi VIII DPR di Gedung Parlemen tentang evaluasi pelaksanaan anggaran tahun 2022, laporan pelaksanaan anggaran tahun 2022, dan rencana kerja tahun 2024.(sekjenMDG)