Bima-NTB, Media Dinamika Global Id ~ Narasumber Ketua lembaga Pemantau kebijakan dan korupsi ( LPP2K ) Bima-Ntb Sopian yang biasa disapa Pian saat diwawancarai wartawan, mengatakan. Jadi akhir-akhir ini pada momentum pemilihan legislatif dan berpapasan dengan program dana aspirasi.
Kemudian, banyak hal yang saya dapat di lapangan sebagai lembaga pegiat lapangan salah satu persoalan yang paling mendasar adalah terjadi modus modus transaksi keuangan yang menjanjikan kontraktor, sebagiannya ada pihak korban masyarakat kota Bima ada dua tiga orang yang sampai hari ini janjinya itu belum bisa dibuktikan.
Kini di kecamatan ambalawi yang tepatnya di desa Mawu ada satu korbannya, kemudian. Kemarin setelah saya tanyakan kepada pihak korban yang ada di kota Bima termasuk masyarakat Desa tolo uwi kecamatan monta kabupaten bima dan termasuk saya pribadi, Ungkap Ketua Lp2k Bima
Adapun saat itu saya 2 juta rupiah dijanjikan satu unit traktor jadi maka dengan ini ya yang disebut yang disebut-sebut atas nama Bobby sebagai sopir pribadinya haji Syafrudin sebagai DPR RI pusat dari salah satu fraksi partai amanat Nasional ( PAN ).
Pada hari ini, dia adalah otak kegaduhan dalam hal itu untuk mengambil uang dari sejumlah masyarakat jadi korban yang dijanjikan traktor, oleh terduga pelaku atas nama Bobby. Bebernya Pian
Lanjut Pian, sebagai sopir pribadinya yang beliau juga kan asli kampoerna entah selanjutnya ya seperti apa sesuai dengan janjinya itu terhadap sejumlah masyarakat petani yang menjadi korban yang diambil uang tersebut, maka daripada itu saya selaku ketua LSM sangat mengutuk modus yang dilakukan oleh sopir pribadinya HMS sebagai DPR pusat.
Saat ditanya, apakah oknum tersebut pada waktu melakukan modus ini menyangkut pautkan dengan nama anggota DPR RI H. Muhammad Syafrudin ( HMS ).
Jadi saya pribadi sampai hari ini belum tahu apakah persoalan ini perintah langsung dari HMS selaku DPR RI pusat atau sengaja pola yang dimainkan oleh salah satu oknum yang berinisial Bobby sebagai sopir pribadinya. Cetusnya
Salah satunya pihak korban di Kota Bima H. Abdul Akhir yang pernah caleg DPR RI dari partai Garuda sekitar 20 juta yang dijanjikan 7 unit traktor terus Pak Safrudin dari LSM KPK juga itu kan korban daripada perjanjian sekitar 4 juta dan Masyarakat di desa Mawu juga kisaran 6 juta dijanjikan traktor lalu kemudian saya pribadi itu 2 juta rupiah.
Sekiranya bidang pertanian dari bulan pada saat selagi hangat-hangatnya caleg DPR, makanya berkali-kali saya konsultasi lewat Bobby, namun tidak diangkat bahkan sudah diblokir nomor saya guna menjelaskan, apa ada atau tidak. Pintanya
Tambah dia, setiap ada inspirasi tetap ada pihak-pihak yang dikorbankan yang diambil uangnya namun namun tidak sesuai perjanjian akan diberikan alat atau barang tersebut traktor.
Bahwa sudah jelas aspirasi tidak ada yang diperjualbelikan karena ini murni bantuan melalui DPR RI untuk masyarakat, tapi masyarakat hari ini sudah di Nina bobokan dengan iming-iming perjanjian. Demi ingin mendapatkan traktor tersebut, sehingga terjadilah modus-modus seperti itu. Pungkasnya Pian
Disisi lain, saat di lakukan konfirmasi oleh media ini kepada korban salah seorang warga merupakan Ketua Lembaga Kebijakan Pengawasan Korupsi L-KPK Safrudin M.Pd asal Sape.
Dirinya mengatakan, bahwa sungguh luar biasa dilakukan oleh oknum sopir pribadinya HMS tersebut.
Persoalan ini akan kami ke rana hukum, apabila tidak di indahkan sesuai perjanjian saat meminta di transfer kan uang. Ini bukan saja dalam satu resi pengiriman nya tapi puluhan sebagai tanda transaksi. Ungkap ketua L-KPK
Terkait yang dilakukan oleh oknum sopir pribadinya HMS, tentu saja tidak akan kemana dan puluhan resi pengiriman ini bervariasi nominal Rp nya.
Dalam tersebut, kasian kepada anggota DPR RI HMS, karena menyeret-nyeret nama baik beliau, maka kami menduga kuat atas dasar instruksi, " anggap saja majikannya". Dan tak mungkin dia melakukan modus seperti itu, kalau memang menguntungkan untuk pribadi sopir tersebut, Pungkasnya
Demi perkembangan informasi masyarakat serta keseimbangan pemberitaan media ini kami terus berupaya melakukan konfirmasi dan klarifikasi kepada pihak yang bersangkutan sopir dan menyeret nama anggota DPR RI untuk meningkatkan kepercayaan publik.
Setelah beberapa kali melakukan konfirmasi melalui via seluler dan WhatsApp nya oknum sopir tersebut, nomor yang anda tuju tidak dapat di hubungi.
Akibat peristiwa yang menyeret nama anggota DPR RI H. Muhammad Syafrudin HMS. Pimpinan Redaksi Media ini mengkonfirmasi ingin klarifikasi rilisan lewat via WhatsApp, namun tidak merespon hanya contreng ✓✓ di hubungi melalui via WhatsApp telepon tidak diangkat.
Sampai berita ini dipublikasikan pihak oknum sopir pribadinya HMS tersebut dan anggota DPR RI pusat, belum dikonfirmasi