Bandar Lampung-Mediadinamikaglobal.id || Terkait tidak adanya musisi lokal dalam Perhelatan Pekan Raya Lampung (PRL) yang akan diselenggarakan pada Bulan Mei 2024 mendatang di PKOR Way halim, dibantah langsung Project Manager PRL 2024 sekaligus owner Optik Modern, Sukaryadi.
Ia menjelaskan bahwa acara PRL sendiri sebenarnya belum dimulai, kita sudah berkomunikasi dengan artis lokal. Contohnya saja seperti The Potter. Mereka sudah deal. Sudah tanda tangan kontrak dan DP. Tiba-tiba mereka membatalkan sendiri. Namun kita tidak permasalahkan hal itu. Sejauh ini sudah ada musisi Lampung sebanyak 60 Band lokal mendaftarkan diri untuk tampil di PRL dan ada Band Lampung "Batas Senja" Yang telah masuk artis nasional.
"Artinya, kita sudah melakukan penjajakan dan berusaha berkomunikasi dengan artis lokal. Tidak ada yang menyatakan kami tidak melibatkan artis lokal. Apalagi kami sudah menyediakan tempat bagi artis lokal yang ingin tampil, " tegas Sukaryadi
Oleh karena itu, Sukaryadi berpesan bagi masyarakat Lampung yang ingin berkunjung ke PRL, pihaknya sudah mempersiapkan tampilan yang berbeda dan lebih keren dari pukul 15.00-19.00 WIB. Nanti ada tampilan seperti gaya Eropa, Jepang, sangat keren acara nya. Selanjutnya kita menyediakan kuliner 80 tenda. Pengunjung bisa menikmati menu-menu makanan yang enak.
"Untuk itu, pengunjung yang datang ke PRL bukan saja menikmati tampilan budaya dan pembangunan Lampung, namun kami akan memberikan pelayanan senyaman mungkin, " pungkasnya.
Berita sebelumnya, tidak adanya musisi lokal dalam perhelatan Pekan Raya Lampung (PRL) yang akan diselenggarakan pada Bulan Mei 2024 mendatang di PKOR Way halim, Bandarlampung membuat anggota DPRD Lampung, Muhammad Djunaidi geram.
Bung Adi sapaannya, meminta Pemerintah Provinsi Lampung (Pemrov) Lampung harus bergerak cepat, khususnya Gubernur Lampung Arinal Djunaidi agar perhelatan PRL 2024 segera di evaluasi. Hal ini dikarenakan panitia hadirkan sejumlah musisi luar daerah untuk menghibur masyarakat Lampung dalam acara Pekan Raya Lampung (PRL) nantinya.
Berdasarkan postingan di Intagram @pekanrayalpg terdapat 11 musisi yang akan mengisi acara PRL.
Dari 11 musisi hanya satu musisi daerah, Andika Mahesa yang masuk dalam daftar.
Sementara sepuluh diantaranya musisi dari luar daerah Lampung seperti, Guyon Waton, J-Rock, Feel Koplo, Momo X Geisha, Denny Caknan, Wali Band, Ghea Yhobi, Jono-Joni Nadine Amizah, Endank Soekamti.
Melihat itu, Bung Adi marah lantaran banyak musisi Lampung yang tidak dilibatkan.
“Saya dikirim flyer pengisi acara PRL, melihat itu saya sangat kecewa, kenapa penyelenggara tidak memberdayakan musisi Lampung. Lampung juga banyak musisi hebat yang bisa memotivasi generasi muda di Lampung ini untuk menyalurkan bakatnya,” kata dia, Rabu (17/4/2024).
“Ini kan hajatnya orang Lampung, orang lampung datang ke PRL itu kan mau lihat hasil pembangunan lampung yang dipamerkan, mestinya jadi ajang unjuk prestasi bagi musisi dan seniman asal Lampung atau yang seniman yang mencintai lampung. Ini menunjukkan bahwa penyelenggara PRL yang sekarang ini tidak mencintai seniman dan musisi Lampung. Bahkan boleh jadi mengecilkan keberadaan musisi Lampung, kalo orientasinya cuma bisnis, ya jadi EO independent aja kayak si ucup pop pesta pora itu ” kesalnya
Dikatakanya grup band asal Lampung yang terkenal sudah terbilang banyak selain Andika Mahesa.
“Perlu kita tahu di Lampung ini ada The Potters, ada Hijau Daun, ada Batas Senja, ada Shilla Musik, ada juga yang kalo ngobrol sama saya pake bahasa lampung itu si Tri Suaka. selain itu untuk Koplo dangdut di Lampung juga ada Kipas Tua, Mualana Ardiyansyah, penyanyi dangdut primadona pantura asal ambarawa juga ada si Nathalia. Kemudian juara bintang pantura Indosiar ada yang asal Lampung Vindi Artika asal metro. Ada juga dj Abdi, ada penyamyi kesukaan saya Tam Sanjaya Kipas Pulas, ada juga si Putra penyampai khasa, ada khairudin cikdin dan banyak sekali penyanyi di Lampung ini” ujarnya.
Oleh karena itu, harusnya penyelengara membuat kombinasi untuk mengenalkan penyanyi asal lampung.
“Misalnya Deni Caknan itu kan nyanyi lagu jawa. Sebelum dia tampil kan bisa itu Tam Sanjaya atau khairudin cik din muncul. Lalu sebelum guyon waton muncul bisa si Putra nyanyiin penyampai khasa. Kemudian sebelum si Jono Joni kan bisa dije remik dinda acil orang lampung muncul.
Jadi PRL ini juga bisa jadi ajang mengenalkan bahasa Lampung dan musik Lampung ke pengunjung,” ucapnya.
Anggota fraksi Demokrat itu menilai dengan banyaknya musisi luar mengisi acara PRL mencerminkan Pemprov Lampung dan penyelenggara tidak peduli terhadap seni dan bakat putra-putri daerah Lampung.
“Gak bener ini harusnya putra-putri daerah Lampung yang sudah sukses di dunia musik kasih panggung, ini justru tidak dilibatkan saya selaku penncinta seni budaya lampung sangat kecewa dengan Pemprov dan penyelengara PRL ini,” tegasnya.
“Bagaimana penyanyi Lampung mau maju kalau tidak didukung dan dilibatkan pemrov dalam acara-acara besar begini,” sambung pria yang kerap disapa Bung Adi itu.
Sebagai anggota DPRD Lampung Bung Adi minta PRL mengevaluasi penyanyi yang mengisi acara nantinya. “Saya harap di evaluasi kalau tidak bahaya ini,” pungkas pendiri Laskar Lampung ini.( Fs/Red)